Seberapa Sering Harus Mengganti Dot Bayi?

Selain memberikan susu secara langsung, banyak orang tua memilih menggunakan dot bayi sebagai alat untuk memberi susu kepada bayi. Dot bayi adalah peralatan penting dalam proses menyusui, sehingga kebersihannya harus dijaga dengan cermat.
Jika tidak, dot bayi bisa menjadi tidak higienis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi. Selain menjaga kebersihan, penting juga bagi ibu untuk mengetahui frekuensi penggantian dot bayi agar proses menyusui dapat berlangsung dengan baik.
Waktu yang Tepat untuk Mengganti Dot Bayi
Bukan hanya memberikan asupan makanan yang bergizi seimbang untuk menunjang pertumbuhan balita ibu. Ibu juga perlu merawat peralatan makan anak agar tetap terjaga kebersihannya dan terhindar dari berbagai paparan bakteri maupun jamur. Salah satu peralatan makan bayi yang perlu ibu perhatikan adalah dot bayi
Perlu diketahui, bahwa dot bayi pun memiliki batas waktu pemakaian. Ibu perlu memeriksa kondisi dot bayi dan menggantinya setiap 2–3 bulan sekali. Hal ini untuk menghindari paparan bakteri maupun jamur yang bisa saja menempel pada dot bayi.
Selain itu, dot bayi yang terlalu lama ibu gunakan bisa saja robek sehingga menyebabkan aliran susu tidak sesuai dengan kemampuan menghisap bayi. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi tersedak atau menjadi rewel.
Ibu juga perlu memperhatikan beberapa tanda yang menunjukkan bahwa dot sudah perlu diganti, seperti:
- Sobek pada bagian saluran susu sehingga membentuk lubang besar.
- Mengalami perubahan warna menjadi kekuningan.
- Dot bayi menipis. Ibu bisa menarik ujung dot bayi untuk memastikan ketebalan dot. Jika setelah ditarik dot bayi kembali pada bentuk semula, artinya dot bayi masih dalam ketebalan yang baik.
- Menjadi lengket atau menempel pada bagian yang lain.
Pastikan ibu selalu memperhatikan kondisi dot bayi sebelum digunakan agar kebutuhan bayi dapat terpenuhi dengan baik. Jika sebelum 2–3 bulan dot bayi sudah menunjukkan salah satu tanda tersebut, sebaiknya segera ganti dot bayi dengan yang baru.